Cita-cita adalah penggerak hidup. Bagi sebuah gerakan untuk pembaruan kehidupan sosial politik, cita-cita adalah syarat hidup organisasi pengusung gerakan. Dia bagaikan kaki langit yang terus dikejar, juga bagai dian yang tak kunjung padam. Dia jalan yang tak berujung namun selalu nampak sosoknya di kejauhan sebagai pandu. Cita-cita selalu mengalami transformasi, karena tuntutan dinamika internal manusia yang termanifestasi dalam terminologi “perkembangan jaman”.
Oleh karena itu, sebuah organisasi harus selalu mengupayakan transformasi dalam dirinya. Yang tak boleh dikorbankan adalah prinsip dasar, tapi cita-cita harus selalu mengalami pembaruan dan dengan itu setiap tingkatan peradaban selalu dapat diantisipasi oleh sebuah gerakan pembaruan yang diusung oleh organisasi-organisasi rakyat.
Dalam konteks itu, sebuah organisasi rakyat yang bercita-cita pembaruan tak pernah boleh surut ke belakang, ke masa-masa ketika tantangan, paradigma, dan perangkat sosial politiknya jauh berbeda dengan masa kini. Masa ketika struktur menjadi segala-galanya, pusat konsentrasi kekuasaan, konsentrasi sumberdaya, dan sesembahan seluruh rakyat, telah berlalu. Organisasi harus melihat tantangan baru, paradigma baru dan merancang perangkat sosial ekonomi baru agar secara politik ia mampu mengantisipasi perubahan jaman.
Di situlah Organisasi gerakan kiri harus menjawab tantangan jamannya sendiri.
Siapa yang lekang oleh jaman akan tergusur dari pertarungan.
Oleh karena itu, sebuah organisasi harus selalu mengupayakan transformasi dalam dirinya. Yang tak boleh dikorbankan adalah prinsip dasar, tapi cita-cita harus selalu mengalami pembaruan dan dengan itu setiap tingkatan peradaban selalu dapat diantisipasi oleh sebuah gerakan pembaruan yang diusung oleh organisasi-organisasi rakyat.
Dalam konteks itu, sebuah organisasi rakyat yang bercita-cita pembaruan tak pernah boleh surut ke belakang, ke masa-masa ketika tantangan, paradigma, dan perangkat sosial politiknya jauh berbeda dengan masa kini. Masa ketika struktur menjadi segala-galanya, pusat konsentrasi kekuasaan, konsentrasi sumberdaya, dan sesembahan seluruh rakyat, telah berlalu. Organisasi harus melihat tantangan baru, paradigma baru dan merancang perangkat sosial ekonomi baru agar secara politik ia mampu mengantisipasi perubahan jaman.
Di situlah Organisasi gerakan kiri harus menjawab tantangan jamannya sendiri.
Siapa yang lekang oleh jaman akan tergusur dari pertarungan.
No comments:
Post a Comment